Paulo Coelho
Prolog
Sang Alkemis mengambil sebuah buku yang dibawa oleh seseorang yang ikut dalam karavan. Ketika membolak-balik halaman, dia menemukan sebuah cerita tentang Narcissus.
Sang Alkemis tahu tentang legenda Narcissus, pemuda yang setiap harinya berlutut di pinggir danau untuk mengagumi keindahannya sendiri.
Dia begitu terpesona oleh dirinya sendiri, hingga suatu pagi, dia jatuh ke danau dan tenggelam. Di tempat dia jatuh, sebuah bunga muncul, yang kemudian dinamakan bunga Narcissus.
Tapi bukan seperti ini pengarang buku mengakhiri ceritanya.
Si pengarang menulis, ketika Narcissus meninggal dunia, para peri hutan muncul di sekitar danau, yang pada mulanya berair segar, menjelma menjadi danau air mata yang asin.
"Mengapa engkau menangis?" Para peri bertanya.
"Aku menangis karena Narcissus," jawab danau.
"Ah, tidak mengejutkan engkau menangisi Narcissus," para peri berkata, "Karena hal itulah kami selalu mencarinya dalam hutan, hanya engkau yang bisa memandangi keindahannya dari dekat."
"Tapi…….., apakah Narcissus indah?" Tanya si danau.
"Siapa yang lebih tahu tentang hal itu daripada engkau?" para peri hutan terkejut. "Bukankah dia setiap hari berlutut di tepimu untuk mengagumi keindahannya?
Danau itu diam beberapa saat.
Akhirnya dia berkata, "Aku menangis karena Narcissus, tapi aku tidak pernah tahu Narcissus indah. Aku menangis karena, setiap kali dia berlutut di tepianku, aku bisa melihat, di kedalaman matanya, pantulan keindahanku sendiri."
"Cerita yang mengagumkan," pikir sang Alkemis.
download
Friday, 30 January 2009
The Alchemist
Posted by Ahmad Agus Salim at 1/30/2009 11:21:00 pm
Labels: Novel
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment