Rumah budaya “Akar”, adalah sebuah komunitas atau organisasi yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup, membangun kembali budaya Mahasiswa Indonesia Mesir (selanjutnya dibaca MASISIR) sebagai bagian dari generasi bangsa. merupakan salah satu media untuk komunitas pekerja budaya dan pekerja seni, kegiatan-kegiatan yang diadakan merupakan optimalisasi dari tiga unsur budaya yaitu cipta, rasa dan karsa manusia, terbentuk pada tanggal 31 Maret Tahun 2008, namun secara resmi dibuka pada tanggal 7 April 2008, terhitung masih sangat muda secara usia.
Sebenarnya sore itu aku sedang asik main computer dirumah dengan fasilitas internetnya, satu diantara rutinitas keseharianku saat liburan musim panas tahun ini, tiba tiba Handphone aku berbunyi ,sebuah telepon masuk dari Arya temanku yang mengajak untuk berkunjung ke Rumah Budaya “Akar” dimana hal itu memang sudah kita rencanakan sejak satu hari sebelumnya, sore itu terdapat agenda semacam diskusi atau yang kami istilahkan kuliah umum tentang Demografi Negara Negara Islam disana dengan Aang Asy’ari,LC sebagai pembawa materi
Kajian ringan sore itu sebenarnya merambat ke tema yang lebih umum dari pada sekedar pembahasan Demografi atau ilmu kependudukan di Negara Negara Islam, sisi sisi geografi juga ikut dibahas yang semuanya mengerucut ke arah kondisi Negara Negara Islam saat ini yang notabene adalah Negara dunia ketiga (baca : berkembang).
Menurut presantator, Para ahli saling berbeda pendapat tentang kriteria sebuah Negara disebut sebagai Negara Islam, secara umum ada tiga sudut pandang yang dijadikan acuan, yaitu dari sisi penduduk, hukum Negara dan organisasi OKI. Dari sudut pandang penduduk, Negara Islam adalah sebuah Negara dimana jumlah penduduknya 51% keatas menganut agama islam sebagai tuntunan hidup mereka, sedang dari sisi hukum Negara, Negara islam adalah Negara yang mengambil hukum hukum islam sebagai konstitusi atau dasar Negara, dan pendapat terakhir mengatakan bahwa Negara islam adalah setiap Negara yang ikut dalam keanggotaan Organisasi Konferensi Islam yang kemudian disingkat dengan OKI, dari tiga definisi diatas sebagian besar para ahli mengambil definisi yang pertama dan itu pula yang akan kita ambil dalam pembahasan kali ini.
Jika kita telisik lebih mendalam, Negara Negara islam sebenarnya menempati posisi yang sangat strategis dalam percaturan politik dan perdagangan dunia sejak zaman dahulu, dan tidak selayaknya kondisi seperti sekarang ini yang menempatkan sebagian besar dari mereka sebagai Negara berkembang bahkan miskin terjadi, secara geografis wilayah Negara negara islam terletak pada jalur jalur strategis perdagangan dunia, di wilayah timur terdapat selat malaka yang menjadi tempat persinggahan perdagangan antara cina dan hindia dan dimiliki oleh Indonesia dan Malaysia yang notabene adalah Negara islam, kemudian terusan suez yang menyambungkan laut merah dan laut mediterania berada di wilayah Negara Mesir, seluruh aktifitas perdagangan dunia dari barat ke timur maupun sebaliknya harus melalui terusan ini jika tidak mau berputar melalui tanjung harapan yang akan menghabiskan biaya dan dampak resiko yang lebih besar, belum tempat tempat strategis lain seperti jabal thoriq yang sebelah selatan dimiliki oleh maroko dan juga lainnya, jika Negara Negara tersebut mampu dengan baik mengontrol laju perdagangan yang melewati daerah mereka maka akan menjadikan kekuatan sendiri dalam kancah percaturan politik perdagangan dunia, dari pemaparan diatas, juga dapat kita pahami bahwa dengan menjadi tempat tempat persinggahan dari aktifitas perdagangan dunia, tentunya hal ini akan memberikan pengaruh akan tingkat peradaban yang ada, maka tidak heran jika kita pernah membaca sejarah yang menyatakan bahwa islam adalah peradaban tertinggi di dunia beberapa abad silam.
Minyak adalah sumber energi terbesar saat ini yang memiliki kapabilitas dan kekuatan yang dapat mempengaruhi situasi perekonomian dan politik dunia, dapat kita rasakan pengaruh kekuatan yang dimilikinya bagi perekonomian dunia secara langsung belakangan ini, disaat melambungnya harga minyak dunia, hampir seluruh Negara terkena imbasnya, tidak terkecuali Negara adigdaya sekaliber amerika, dan perlu kita ketahui Negara Negara Islam saat ini memiliki sepertiga dari total keseluruhan minyak dunia dan dua pertiga cadangan minyak masa depan. Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa Negara Negara Islam memiliki potensi besar dari berbagai aspek untuk dapat berkiprah lebih guna mengangkat status sosial mereka, sebuah pertanyaan kenapa sampai sekarang mereka masih berkutit dalam keterpurukan sejak keruntuhan dinasti usmaniyah?
Jumlah penduduk di Negara Negara islam semakin bertambah banyak dari hari kehari, yang mungkin dikarenakan salah satu filosofi dalam agama itu sendiri yang bangga dengan banyaknya keturunan, namun disayangkan hal itu tidak dibarengi dengan semakin baiknya kondisi sosial dan ekonomi yang ada, bahkan semakin buruk, perpecahan yang selalu melanda Negara Negara ini menyebabkan kondisi dalam negeri yang tidak pernah stabil semakin diperparah oleh tekanan dari pihak luar, konflik berkepanjangan laksana rantai yang tidak pernah putus, problem demi problem terus bermunculan. satu pertanyaan mendasar yangmuncul kepermukaan, apa langkah pertama yang harus di tempuh untuk mengembalikan Negara Negara islam ini ke jalur semestinya, yaitu jalur menuju kehidupan yang lebih baik ?
Kairo, 11 juli 2008
By agassa_boy
0 comments:
Post a Comment